Rabu, Oktober 08, 2008

Sasak Cirahong


(Mengantri saat akan melintasi sasak Cirahong - Wilayah Ciamis)


(Mengantri saat akan masuk sasak Cirahong - Wilayah Tasikmalaya)


(Kondisi saat melintasi sasak Cirahong)


Dua hari setelah lebaran, sodara2 gw ngajak jalan ke Ciamis. Dari rumah gw, jika ingin ke Ciamis pasti akan melewati sasak (jembatan) Cirahong. Sambil menyetir, gw foto2in tuh jembatan. Cuma sayang, saat itu gak ada kereta yang melintas.

Dulu waktu masih tinggal di Manonjaya, setiap minggu pagi, gw, saudara dan teman-teman selalu lari pagi ke sini. Karena mungkin tempat inilah satu-satunya yang cukup menarik di Manonjaya. Apalagi kalau ada kereta yang melintas, benar2 indah pemandangannya. Setiap Minggu sasak Cirahong selalu rame dikunjungi oleh para pelari dadakan dan pedagang.

Sasak Cirahong adalah jembatan yang berfungsi ganda dimana yang bawah dipakai untuk mobil dan motor sedangkan yang atas untuk kereta api. Dibawah sasak Cirahong adalah sungai Citanduy yang kalau kita lihat dari atas sasak kita akan mendapatkan pemandangan yang indah. Karena kita akan melihat pohon2 yang sangat hijau.

Panjang dari sasak Cirahong kurang lebih 200 meter. Sasak ini menghubungkan wilayah Tasikmalaya dan Ciamis. Menurut orang tua dulu, sasak Cirahong dibangun pada jaman Belanda. Yang pasti umur jembatan ini sudah ratusan tahun.

Sasak Cirahong ini hanya bisa dilalui dengan satu mobil. Jadi apabila ada mobil dari arah berlawanan, mobil tersebut harus menunggu terlebih dahulu. Jalan untuk mobil tersebut terbuat dari kayu. Jadi kalau melintas akan terdengar suara bergemuruh. Berhati2lah jika melintas pada saat hujan, karena kondisi kayunya akan menjadi sangat licin.

Kereta api pun pernah terjun bebas ke sungai Citanduy. Dari seluruh penumpang, hanya satu yang selamat. Cuma gw lupa nama dan tahun kejadiannya. Yang jelas dia adalah wanita yang berprofesi sebagai pedagang.

Dibandingkan dengan jembatan buatan sekarang, jembatan Cirahong masih kokoh berdiri dan masih berfungsi dengan baik. Jadi sepatutnya kita harus merawat salah satu bukti sejarah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar